Jika Suami ‘Minta’ Setiap Hari..

Jumat, 12 Februari 2016


BuzzThread - Berapa usia pernikahan Anda, tetap saja jima adalah sesuatu yang penting. Sebagai manusia biasa, kita juga tidak bisa menapikan kebutuhan akan hubungan s3 dalam kehidupan kita. Namun sebagaimana seorang Muslim, hubungan s3 diatur sedemikian rupa dalam Islam. Termasuk soal gairah suami-istri—utamanya pihak suami.

Ada faktor psikologis yang menyebabkan seorang suami memiliki tuntutan hasrat s3 yang begitu tinggi, sementara istri memiliki hasrat s3 yang lebih rendah. Untuk itu, tidak perlu membandingkan dengan oranglain.

Persoalan hasrat seksual adalah persoalan pribadi yang berbeda antara satu orang dengan orang yang lain. Tidak ada keistimewaan sedikitpun pada orang yang memiliki hasrat s3 setiap hari, dibandingan mereka yang hasratnya  hanya muncul setiap pekan sekali atau sebulan. Tentunya selama hubungan seksualnya masih dalam batas-batas normal yang dikenal di masyarakat.

Perbedaan ini seharusnya menjadi suatu pendorong pasangan suami-istri untuk saling memahami, dan untuk saling memperhatikan kondisi psikologis pasangannya. Perbedaan ini harusnya menjadi ladang kebaikan untuk membangun kesepakatan, keserasian dan kedekatan.  Ini poin pertama.

Poin yang kedua. Meskipun persoalan s3ks merupakan salah satu unsur pembentuk yang penting bagi kehidupan rumah tangga, tetapi masih banyak unsur pembentuk yang lainnya. Sebagai contoh, pergaulan yang baik atau mengemban tanggung jawab bersama merupakan ladang-ladang yang sangat luas bagi sepasang suami-istri untuk dapat saling memahami, meskipun salah satu pihak memiliki kekurangan dalam masalah s3. Dengan memperhatikan pergaulan yang baik, kekurangan yang ada pada pasangan pasti akan diterima.

Harus pula dipahami oleh seorang suami bahwa dalam pernikahan, dia tidak hanya akan mendapat kesenangan dan dapat memuaskan hasrat s3nya, tetapi juga akan memperoleh sejumlah tanggung jawab baru. Apakah dia benar-benar siap untuk mengemban semua itu tanpa sedikit pun mengurangi hak salah seorang istrinya dan juga hak-hak anak-anaknya?

Jika memang memungkinkan, jima setiap hari bisa jadi terjadi. Tetapi jika tidak, mungkin ada baiknya kita mulai berpikir soal “kualitas”, bukan “kuantitas”. 

sumber : islampos.com
0 Comments

0 komentar:

Posting Komentar test