Habis Dibongkar SATPOL PP, `Uang Saya Hilang Rp42 Juta, Siapa yang Ambil…`
Senin, 14 Maret 2016
BuzzThread - Pulang berdagang, pasangan suami-istri ini mendapati rumahnya sudah dibongkar petugas Satpol PP. Tak terima rumahnya dibongkar, keduanya pun akhirnya mengamuk. Pasalnya, uang sebesar Rp42 juta yang disimpan di dalam rumah telah raib.
“Uang saya hilang Mas Rp 42 juta. Tadi masih ada. Siapa yang mengambil uang saya,” teriak Roni, salah satu penghuni bangunan liar di bantaran rel kereta api Kelurahan Tanah Tinggi, Kota Tangerang kepada petugas, Selasa (15/3) siang.
Roni mengaku jika uangnya di dalam kardus diduga diambil seseorang petugas berseragam yang sibuk mengeluarkan barang-barang yang ada di rumahnya. Uang sebesar Rp 42 juta itu merupakan tabungan hasil berdagang ayam di Pasar Tanah Tinggi, Kota Tangerang.
“Itu uang hasil berdagang ayam. Hasil kerja keras saya dan istri saya mas. Sekarang siapa yang mau bertanggung jawab,” teriaknya kepada wartawan.
Selain Roni, isak tangis mewarnai proses penggusuran bangunan liar diatas tanah Kemenkumham dan PT Kereta Api Indonesia. Ny. Sutiah, salah satu warga jatuh pingsan ketika alat berat merobohkan rumahnya. Wanita paruh baya itu mengaku tak mampu menahan kesedihan. Pasalnya, pada hari Jumat mendatang, dirinya berencana menikahkan anaknya dirumah tersebut,
Meski telah memohon, petugas Satpol PP tetap tak menggubris permintaan Ny. Sutiah,50. Petugas tetap saja membongkar rumah wanita paruh baya tersebut. Dalam penggusuran itu, petugas juga membongkar ratusan bangunan liar yang berada di bantaran rel kereta api Kelurahan Tanah Tinggi, Kota Tangerang.
“Subhanallah, mudah-mudah Walikota Tangerang mendapat berkah. Saya rela Pak Arif bongkar rumah saya,” sesumbar Ny. Sutiah.
Sementara itu, Humas PT KAI mengatakan pihaknya menertibkan bangunan kiri kanan yang berada di sepanjang bantaran rel Stasiun Tanah Tinggi dibongkar petugas. Pembongkaran tersebut bertujuan mensterilkan lokasi bantaran rel karena kerap terjadi kebakaran.
“Jalur di sepanjang bantaran rel kereta api harus benar-benar steril. Karena beberapa lokasi sering juga terjadi kebakaran yang bisa mengganggu keamanan perjaanan kereta api,” ungkap Bambang.
(imam/sir)
sumber : poskotanews